ELIGI IMAN

Minggu, 29 Agustus 2010

Oleh : NAJWAN A. SHAMAD


Dalam udara dingin membisu
Aku menapaki perjalanan panjang menuju shubuh dini hari
Aku telah terperosok ke dalam kancah kegelisahan hati

Setelah sekian lama aku dalam pelukan iman dan islam
Dengan pengetahuan yang tak kunjung sempurna
Dan dengan keyakinan yang tak kunjung padu

Setelah sekian lama aku rukuk dan sujud dalam shalatku
Dengan melipat tulang keangkuhan dan kesombonganku

Setelah sekian lama aku bersuci membersihkan diri
Dari daki dan kotoran kemanusiaanku
Dengan air petunjukMU

Setelah sekian lama aku puasa menahan nafsu dan emosi liarku
Untuk tidak marah menerima terpaan badai
Untuk tidak angkuh menerima kekuranganku
Dengan hati yang panas dan menggelegak

Namun kini aku masih tergeletak dalam kancah kecemasan berkepanjangan
Apakah aku kini telah sampai pada tingkat hakikat iman yang hakiki
Atau hanya terkurung dalam bayang iman yang semu
Apakah aku telah sampai ke tingkat hakikat Islam yang sebenarnya
Atau hanya sekedar menjawab kepentingan identitas diri

Apakah aku telah sampai kepada hakekat rukuk dan sujud
Menanggalkan keangkuhan ku dari sesama manusia
Melahirkan keterbukaan jiwa dan batinku untuk ikhlas
Membumikan dahiku untuk tawadhuk dalam hidup

Apakah aku telah betul mensucikan diri dengan wudhuk
Sehingga daki hati dan pikiranku terkikis tidak berjejak lagi
Sehingga kotoran tangan dan kakiku sirna tak berbekas
Sehingga kotoran lidahku tidak lagi membelah damai kehidupan

Kini aku masih terjebak dalam kecemasan hati dan nurani

Apakah seluruh ibadahku cerminan imani sejati
Atau hanya sekadar berbasa basi dengan manusia-manusia di sekeliling hidupku
Apakah seluruh tindak tandukku refleksi islam yang islami
Atau hanya sekedar “aku adalah orang islam”
Apakah keikhlasan ku dapat diterima oleh Rabb ku Yang Maha Tahu
Atau hanya sekedar memanipulasi impian imanku

Kini aku masih cemas dengan keadaanku
Aku yakin imanku masih belum padu dan menyatu dalam rongga hati dan akalku
Aku yakin islamku masih sekedar penutup kejahilayahanku diantara orang yang mengaku Islam


Oh Allah, rabku yang Maha Tahu
Dengan keadaanku yang masih serba kurang ini
Aku ingin kesempurnaan dariMU yang Maha Sempurna

Aku sadar bahwa aku tidak pantas mendapatkan keredhaanMU
Namun aku tidak sanggup untuk menerima kemarahanMu yang maha kuat

Ya Allah, laa ma’buda illa ANTA
Bimbinglah ibadahku untuk selalu khusyuk dan ikhlas di hadapanMu
Dan tidak tergoda dengan pujian palsu manusia

Ya Allah, La ilaha illa ANTA
Bimbinglah imanku untuk selalu yakin dan semakin yakin
Sesuai dengan keinginanMu yang Maha Benar

Aku berdoa dengan segala kelemahan dan kekuranganku yang tiada tara
Aku berdoa dengan segala macam dosa dan noda
Untuk mendapatkan redha dan kasih sayangMU yang Maha luas

Keterjebakanku dalam kecemasan hidup seperti ini
semoga Engkau terima sebagai jalan kesadaran menuju ridhaMU

Ya Allah, aku hina, aku lemah,aku tidak memiliki apa-apa, tapi aku sangat membutuhkanMu
dalam iman dan ibadahku sepanjang dunia menuju akhiratMU,

Aku yakin, aku tidak ada artinya dalam wujudMU, namun aku kan tetap berkeras hati mendekat kepadaMU di jalan yang dunia yang banyak menggoda ini.
Ya Allah, aku rindu kehangatan kasih sayangMU di shubuh yang dingin ini
Ya Allah, aku rindu kesejukan maghfirahMU di zaman yang makin panas ini.
Amiin.

(Kuok, 18 Oktober 2004.)

0 Comments: